Secara tidak sengaja, teleskop luar angkasa Hubble menemukan galaksi  spiral yang diperkirakan lahir miliaran tahun lalu. Astronom pengguna  teleskop ini mengatakan, galaksi tersebut tertangkap Hubble ketika  memotret 300 galaksi yang berjarak cukup jauh.
Galaksi spiral yang diberi nama BX442 ini diketahui lahir tiga miliar tahun setelah Big Bang –teori ledakan besar asal mula jagat raya. Namun, bagian dari galaksi  ini diperkirakan sudah bertualang di angkasa luar selama 10,7 miliar  tahun.
Dari laporan yang dirilis jurnal Nature, Kamis (19/7), ini  adalah galaksi spiral pertama yang lahir di jagat raya. Miliaran tahun  lebih awal dibanding galaksi spiral lain yang banyak ditemukan saat ini,  termasuk galaksi yang dihuni manusia, Bima Sakti.
“Kebijakan sekarang meyakini jika galaksi spiral dengan grand design seperti ini belum muncul di jagat raya di waktu tersebut. Maka fakta  adanya galaksi ini sangatlah luar biasa,” kata David Law, penulis jurnal  laporan ini dan juga peneliti dari Dunlap Institute for Astronomy &  Astrophysics, University of Toronto, Kanada.
Ditambahkan kolega Law, Alice Shapley dari UCLA, di awal pembentukan  jagat raya, galaksi-galaksi yang ada terlihat aneh dan tidak  simetris.”Pikiran pertama kami adalah, mengapa galaksi yang ini (BX442)  terlihat berbeda dan indah?”
Galaksi yang ada saat ini terbagi menjadi beberapa variasi bentuk.  Termasuk Bima Sakti yang berbentuk spiral. Galaksi ini adalah piringan  berputar yang terdiri atas bintang dan gas dan membentuk bintang baru.  Ada juga galaksi bulat panjang, anggotanya adalah bintang yang lebih  tua, lebih merah, dan bergerak secara acak.
Menurut Law dan Shapley, BX442 termasuk galaksi besar jika  dibandingkan dengan galaksi lain yang terbentuk di awal pembentukan  jagat raya. Dari perhitungan kedua peneliti tersebut, hanya ada 30  galaksi yang sama besarnya dengan BX442.
Untuk lebih mengenal “nenek moyang” galaksi spiral ini, Shapley dan  Law menggunakan instrumen spektograf bernama OSIRIS di W.M. Keck  Observatory, Hawaii. Keduanya mempelajari spektra dari 3.600 lokasi di  dalam dan sekitar BX442.
Riset ini membuktikan jika BX442 adalah murni galaksi spiral.  Bukannya dua galaksi yang kebetulan sejajar ketika difoto. Apa yang  membuat galaksi dengan bentuk seperti ini umum di masa sekarang, namun  amat sangat jarang di masa lampau?
Menurut Law dan Shapley, ada hubungannya dengan galaksi kecil yang  ada di dekat BX442 dan interaksi gravitasi antar keduanya. Galaksi kecil  akhirnya bersatu dengan BX442 yang memiliki gaya gravitasi lebih besar.  Ini menunjukkan bahwa benturan antar galaksi juga lebih sering di masa  lampau. Menyebabkan hujan gas yang diserap oleh bintang yang akhirnya  terbentuk dengan lebih padat dibanding bintang yang ada saat ini.
“Jagat raya sekarang jauh lebih membosankan dibanding masa awal  pembentukan,” kata Shapley. Dengan mempelajari BX442, para ahli berharap  dapat dijadikan kajian dasar pembentukan galaksi spiral, termasuk  pembentukan galaksi Bima Sakti.
Sumber: nationalgeographic.co.id

