Siapa yang tak ingin menjadi miliuner? Bisa dipastikan, setiap  manusia ingin sejahtera secara ekonomi. Tidak jarang juga yang sejak  kecil bercita-cita menjadi miliuner.
Adam Khoo, warga negara  Singapura, berhasil mewujudkan cita-citanya itu. Dia menjadi miliuner  pada 26 tahun. Apa saja tipsnya?  Menurut Adam, untuk menjadi miliuner,  yang pertama kali harus dilakukan adalah memiliki mindset seorang miliuner. “Mindset, cara  berpikir, miliuner berpikir berbeda dari orang pada umumnya,” 
Seorang miliuner, kata Adam, akan berpikir bahwa hal  apa pun dapat terwujud jika disertai dengan belajar untuk menggapainya.  “Menjadikan sesuatu sebagai tantangan, bagaimana bisa terjadi, dan  mungkin jika belajar untuk membuat itu terjadi,” ujarnya.
Selain  itu, seorang miliuner memiliki cara berpikir yang optimis. Dia selalu  melihat adanya kesempatan di balik masalah-masalah yang datang.  “Sementara orang rata-rata selalu memikirkan problem-problem. Kalau  miliuner bisa mulai dari no money. Apa pun harus dikreasikan di pikiran, bagaimana menjadi miliuner,” katanya.
Meskipun  demikian, lanjut Adam, hanya mengubah cara berpikir tidak cukup membuat  Anda menjadi orang “kaya”. Untuk selanjutnya, seorang calon miliuner  harus menentukan tujuan-tujuan beserta strategi untuk mencapainya.
Oleh  karena itulah, kata Adam, untuk membuat sukses menghasilkan uang  miliaran bahkan triliunan, seseorang harus memiliki keahlian dalam  menghasilkan uang. “Making money is a skill (menghasilkan uang  adalah suatu keahlian). Kamu harus belajar agar ahli untuk itu. Untuk  mengerti manajeman investasi, kamu harus belajar,” ungkapnya.
Lantas,  dari mana seseorang harus belajar menjadi ahli dalam menghasilkan uang?  Pelajaran tersebut, kata Adam, tidak akan ditemui di sekolah atau di  Universitas. Namun, belajar untuk menjadi ahli dalam menghasilkan uang,  kata Adam, bisa didapat dari lingkungan sekitar seperti keluarga, teman,  atau sumber pengetahuan seperti buku dan internet. “Sekolah hanya untuk  mendapatkan pekerjaaan di perusahaan dan menghasilkan uang untuk bos  kita,” ujar penulis 11 buku finansial itu seraya menambahkan sekolah  tetap penting sebagai dasar.
Adam mencontohkan, dia belajar  berpikir menjadi miliuner dari pamannya. Sejak kecil, di saat anak muda  membelanjakan uang jajannya, Adam diajarkan untuk menabung. Kemudian di  saat teman sebayanya membaca komik atau novel, Adam sudah mulai membaca  buku-buku finansial. “Buku properti, pemasaran properti, belajar semua  tentang bisnis, belajar tentang skill,” imbuhnya.
Sumber: kompas.com 

