1. Memacu pertumbuhan otak
Seiring  dengan bertambahnya usia, kelahiran sel-sel otak baru akan semakin  melambat dan jaringan otak akan benar-benar menyusut. Latihan dapat  mengurangi risiko ini. Terdapat perubahan yang signifikan pada volume  orang berusia 60-70 tahun yang rutin berlatih aerobik selama enam bulan.  Latihan kardio akan meningkatkan aliran darah ke otak karena dengan  latihan otak mendapatkan aliran oksigen yang sangat dibutuhkan.
2. Memperlancar suplai hormon BDNF
Sama  seperti makanan, olaharga bisa membuat tubuh jadi lebih sehat dan  maksimal. Olahraga bisa memacu bahan aktif kimia yang dikenal sebagai  faktor otak neurotropik (Brain Derived Neurotropic Factor/BDNF) yang bisa merangsang pertumbuhan sel otak. Aktivitas ini terjadi di hippocampus yaitu wilayah otak yang bertanggung jawab untuk memori otak. Maka para  ahli menyarankan untuk berolahraga lebih sering agar hormon ini makin  aktif dan tidak mudah pikun.
3. Mengatasi depresi dan kecemasan
Depresi  bisa memperlambat kemampuan otak untuk memproses informasi, sehingga  Anda akan sulit berkonsentrasi dan membuat sebuah keputusan. Olahraga  bisa membuat suasana hati menjadi lebih menyenangkan, sehingga  meningkatkan produksi serotonin dan dopamin (hormon yang penting untuk  membuat suasana hati lebih bahagia). Rasa bahagia ini juga akan  mengalirkan bahan kimia dalam tubuh yang disebut endorfin.
4. Mengurangi stres
Hormon  BDNF akan membuat otak lebih muda. Olahraga juga akan menghambat  pembentukan hormon kortisol atau hormon stres dan membantu Anda untuk  bisa berpikir lebih jernih lagi. Olahraga juga diyakini bisa membantu  menghasilkan sel saraf baru menggantikan sel otak yang rusak karena  stres.
5. Meningkatkan fungsi otak
Pada  dasarnya otak memiliki fungsi kognitif seperti kemampuan untuk fokus  pada pekerjaan yang kompleks, mengatur kegiatan, berpikir abstrak, dan  berpikir. Hal ini juga meliputi memori kerja, seperti kemampuan untuk  menyimpan nomor telepon di kepala Anda. Ketika peneliti menganalisis  efek dari latihan otak maka mereka menemukan bahwa orang dewasa yang  berusia 55-80 tahun dan berolahraga teratur, kemampuan otak mereka akan  meningkat empat kali dibandingkan dengan orang yang tidak berolahraga.  Paling tidak usahakan untuk berolahraga sekitar 30-45 menit setiap  harinya.
6. Meningkatkan sensitivitas terhadap insulin
Ketika  Anda makan, tubuh akan mengubah sebagian besar makanan menjadi  glukosa  (gula darah) sebagai bahan bakar untuk tubuh termasuk otak. Nah, agar  glukosa bisa terserap sempurna ke sel maka hormon insulin menjadi  perantaranya. Ketika sel otak dibanjiri dengan glukosa hal ini bisa  mempengaruhi memori dan berpikir. Olahraga akan merangsang sensitivitas  insulin sehingga dapat  berfungsi untuk menstabilkan gula darah.                                                        

