Penelitian para ahli di Universitas Glasgow Caledonian menunjukkan,  olahraga  memberikan manfaat signifikan bagi penderita keropos tulang.  Latihan fisik yang rutin ternyata dapat memperbaiki kepadatan tulang dan  menurunkan risiko patah tulang pada wanita penderita osteoporosis.
Kesimpulan  tersebut diambil setelah mengkaji 43 penelitian yang semua melihat efek  dari program latihan pada kesehatan tulang wanita pascamenopause.  Kajian ini melibatkan sekitar 4.300 wanita yang mengalami osteoporosis.
Hasil  analisis menunjukkan, wanita yang melakukan latihan kekuatan fisik  mendapatkan keuntungan, yaitu peningkatan kepadatan tulang, sehingga  mengurangi risiko patang tulang.
Wanita yang berolahraga secara  teratur rata-rata mengalami pengeroposan tulang sekitar 1 persen lebih  sedikit dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga. Risiko patah  tulang pada mereka yang olahraga secara teratur juga berkurang dari 11  orang per 100 wanita menjadi hanya 7 orang per 100 wanita.
“Pengeroposan  tulang merupakan bagian yang tak terhindarkan dari penuaan, dan  tinjauan kami menunjukkan bahwa latihan tersebut (latihan kekuatan  fisik) dapat memperlambat pengeroposan tulang. Tetapi, olahraga harus  dilakukan secara teratur, karena  jika berhenti berlatih, berarti  pengeroposan tulang akan berlanjut pada  tingkat yang sama seperti  sebelumnya” ujar penulis utama Tracey Howe, yang penelitiannya  dipublikasikan Conchrane Collaboration.
Menurut data National  Osteoporosis Society, setengah dari wanita dan seperlima dari pria di  atas usia 50 tahun akan mengalami patah tulang. Mayoritas kasus patah  tulang ini merupakan hasil dari osteoporosis.
Sumber: kompas.com 

