Energi memegang peranan yang sangat penting untuk berbagai hal  termasuk dalam kehidupan rumah tangga. Sayangnya, banyak orang yang  menyalahgunakan penggunaan energi untuk kepentingan pribadinya. Sumber  energi memang bisa diperbaharui, hanya saja tingkat rehabilitasi dengan  penggunaannya tidaklah seimbang.
“Hal ini berakibat pada habisnya  sumber energi di alam, dan menyebabkan perubahan iklim drastis seperti  sekarang ini,” ungkap Kunto Binawan, Innovative Financing Specialist PT  Star Cosmos dalam talkshow “Cara Cerdas Hemat Energi” di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Banyak  orang yang belum menyadari pentingnya menghemat energi. Padahal ada  banyak keuntungan yang diperoleh jika Anda bisa menghemat energi yang  digunakan. Menurut Kunto, sampai saat ini sumber energi per kapita  Indonesia dibanding negara lain di Asia masih terbilang rendah, namun  pemakaian energinya dinilai terus meningkat dan menyebabkan defisit  energi.
“Bahkan, tahun lalu pemerintah sudah memberi subsidi  sekitar Rp 200 trilyun. Anggarannya terus naik setiap bulan, padahal  belum semua wilayah bisa terjangkau listrik,” tukasnya.
Tak hanya  itu, dampak negatif dari pemborosan energi ini akan menimbun banyak  emisi karbon di udara. Emisi karbon yang dihasilkan dari fosil ini akan  menumpuk di udara, dan tidak bisa keluar dari atmosfer. Akibatnya  lapisan ozon akan semakin menipis karena reaksi karbon dan menyebabkan  pemanasan global seperti sekarang ini.
Untuk menghindari dan  mengurangi efek negatif pemborosan energi, Kunto menyarankan untuk  memulai gerakan hemat energi dari rumah tangga. “Gerakan hemat energi  ini bisa dilakukan dalam dua bagian, yaitu efisien dan tepat guna,”  tambahnya.
1. Efisien
Hemat energi bisa dilakukan dengan mencoba menggunakan energi seminimal mungkin. Dengan memanfaatkan energi seminimal mungkin, usahakan untuk menghasilkan output yang maksimal. Dalam rumah tangga, Anda bisa saja melakukan gerakan ini dengan menggunakan peralatan rumah tangga seperti mesin cuci, penanak nasi, lampu, setrika, dan lain-lain, yang memiliki tegangan listik yang lebih rendah dan lebih hemat energi.
Hemat energi bisa dilakukan dengan mencoba menggunakan energi seminimal mungkin. Dengan memanfaatkan energi seminimal mungkin, usahakan untuk menghasilkan output yang maksimal. Dalam rumah tangga, Anda bisa saja melakukan gerakan ini dengan menggunakan peralatan rumah tangga seperti mesin cuci, penanak nasi, lampu, setrika, dan lain-lain, yang memiliki tegangan listik yang lebih rendah dan lebih hemat energi.
“Penggunaan alat rumah tangga  berstiker ‘hemat energi’ akan membantu menurunkan penggunaan listrik  rumah tangga. Namun penggunaan alat hemat energi ini tidak akan merusak  peralatan rumah tangga, dan hasilnya tetap maksimal,” paparnya. Selain  itu, penggunaan berbagai alat rumah tangga yang hemat energi ini juga  akan membantu menurunkan anggaran rumah tangga setiap bulannya.
2. Tepat gunaSering  menonton televisi sampai tertidur pulas dan membiarkannya menyala  sepanjang malam, atau lupa mematikan lampu kamar mandi? Ini termasuk  salah satu pemborosan energi yang sering dilakukan di rumah. Untuk  menghemat energi, pastikan untuk menggunakan energi secukupnya sesuai  kebutuhan Anda. Hal ini memang sepele namun sering dilupakan banyak  orang.
Mulailah untuk mematikan berbagai peralatan listrik ketika  sudah tak digunakan. Jika tak bisa tidur tanpa mendengar suara televisi,  aktifkan saja sleep timer di televisi Anda. Matikan pendingin  udara ketika Anda meninggalkan ruangan dalam jangka waktu yang lama,  atau jika cuaca tak terlalu panas gunakan saja kipas angin.
Sumber: kompas.com 

