Sinar matahari merupakan pencegah osteoporosis (keropos tulang) yang  paling murah dan mudah didapat. Dengan mendapat paparan sinar matahari  pagi minimal 10 menit setiap hari ditambah mengonsumsi makanan tinggi  kalsium dan berolahraga secara rutin, osteoporosis dapat dicegah sedini  mungkin.
Hal itu disampaikan ahli penyakit dalam dan osteoporosis  Kris Pranarka seusai berbicara pada kampanye “BoneDiva Bicara” di Hotel  Gumaya, Kota Semarang, Sabtu (1/5). Kampanye ini merupakan program  pendampingan pasien osteoporosis yang diadakan PT Roche Indonesia.
Kris  mengatakan, penderita osteoporosis di Indonesia masih tinggi karena  minimnya pemahaman masyarakat mengenai langkah pencegahan osteoporosis.
Sinar  matahari, misalnya, mengandung sinar ultraviolet yang dibutuhkan tubuh  untuk mengaktifkan vitamin D yang akan menyalurkan kalsium dari usus ke  tulang.
Waktu yang tepat untuk mendapatkan paparan sinar matahari  pukul 06.30-09.30. “Jadi jangan dihindari dan jangan takut hitam,” kata  Kris.
Pencegahan lebih efektif jika mengonsumsi makanan tinggi  kalsium seperti ikan teri, bayam, kacang-kacangan, dan telur ayam, serta  olahraga teratur.
Upaya pencegahan dini ini paling efektif  dilakukan pada usia 20-25 tahun ketika pertumbuhan tulang sedang  mencapai masa puncak. Namun, upaya pencegahan ini harus tetap dilakukan  setelah masa puncak pertumbuhan tulang terlewati.
Ahli Orthopaedi  Suhardiyono, mengatakan, upaya pencegahan ini penting karena  ostoeporosis dapat dialami semua orang. Biaya untuk operasi pun  tergolong mahal, yaitu lebih Rp 3 juta.
Menurut Ketua Perkumpulan  Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Cabang Semarang Bambang  Priyanto, pencegahan dini osteoporosis dapat efektif diterapkan jika  remaja sudah melakukan gaya hidup sehat
Sumber: kompas.com 

