Kurang cukup membasahi rambut. Kebiasaan terburu-buru pada pagi hari mungkin membuat Anda tidak mengguyur cukup banyak air sehingga rambut tidak basah seluruhnya. Lalu, Anda menuangkan sampo pada rambut yang masih separuh kering atau lembab. Ibarat panci kotor di mana sisa-sisa makanan menempel di dalamnya, pasti akan lebih mudah dibersihkan ketika sudah direndam dengan air. Rambut dan kulit kepala pun akan lebih mudah dibersihkan ketika seluruh bagiannya sudah basah.
Menyampo rambut hingga ke ujungnya. Tak perlu meniru iklan-iklan sampo di mana tokohnya mengeramas seluruh rambutnya dengan busa yang begitu tebal. Fokuslah untuk mencuci area kulit kepala di mana minyak diproduksi. Ujung rambut merupakan bagian yang paling kering. Menyabuni bagian tersebut dengan sampo hanya akan menyerap lebih banyak kelembabannya.
Keramas terlalu sering, atau terlalu sedikit. Rata-rata orang mencuci rambut setiap dua hari sekali. Tetapi hal ini tidak selalu berlaku untuk semua orang. Ada yang cukup mencuci rambutnya seminggu sekali, ada juga yang setiap hari harus keramas. Untuk itu, kenali jenis rambut Anda, dan jenis rambut yang Anda miliki harus dikeramas berapa kali seminggu. Bereksperimen lah dengan frekuensi keramas, lalu lihat bagaimana hasilnya.
Membiarkan residu tertinggal pada rambut. Sering menggunakan hairspray atau foam rambut? Jika Anda tidak cermat mencucinya, sisa-sisa bahan penataan rambut itu akan menumpuk dan memberatkan rambut Anda. Cari sampo yang memiliki bahan aktif untuk membersihkan rambut yang sering ditata, tetapi jangan sampai menghilangkan kelembaban alaminya (yang diperoleh dari kandungan minyak pada rambut). Rambut yang sudah terkuras kelembabannya akan mengimbanginya secara berlebihan dengan memproduksi minyak lebih banyak.