Kebiasaan remaja yang meninggalkan kewajibannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar terutama belajar dimalam hari untuk menyiapkan materi yang akan diterimanya di sekolah keesokan harinya.
Remaja terkadang lebih memilih bermain, tidur atau melakukan hal lain selain belajar dimalam hari untuk pelajaran sekolah esokan harinya, walaupun mereka mengetahui bahwa besok ada tugas atau ulangan di sekolah yang akan dilaksanakan.
Kejenuhan dan lebih memilihnya bermain dari pada belajar tersebut, membuat nilai di sekolah mereka menurun akibat tidak pernah belajar untuk ulangan dan tidak mengerjakan tugas dari sekolah di rumah, hanya karena mereka merasa jenuh untuk belajar pelajaran sekolah untuk besok. Bayangkan jika para calon generasi penerus bangsa tersebut lebih memilih bermain dan beralasan kelelahan atau merasa jenuh disaat mereka belajar! Apakah bisa bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju dari sekarang?
Melihat permasalahan diatas, muncul sebuah gagasan yang bisa membantu remaja untuk mengatasi kejenuhan pada saat belajar. Gagasan tersebut muncul dengan memanfaatkan sesuatu yang dekat dengan lingkungan remaja.
Musik adalah salah satu instrumen yang sudah tidak asing ditelinga remaja. Tidak hanya remaja saja yang mengetahui tentang musik, semua orang pun mengetahui musik. Sifat musik yang umum (universal) membuat musik tidak asing ditelinga manusia. Mulai dari anak-anak hingga dewasa mengenalinya.
Musik adalah bunyi yang teratur, memiliki nada, beat dan irama. Musik dapat menjadi penghibur sat dalam kesedihan, musik dapat memotivasi semangat dalam masa perjuangan, musik dapat menjadi sarana ungkapan cinta kepada sang kekasih, musik dapat mengrenggangkan pikiran saat menghadapi kepenatan hidup. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme (wikipedia.org)
Pada dasarnya musik adalah sebuah bentuk aktivitas manusia yang mempunyai maksud tertentu, setidaknya musik meliputi tiga komponen yaitu komponis, produk musikal yang dihasilkannya, dan aktivitas dimana komponis tersebut membuat produk musikal. Komponis membuat sesuatu (musik), berada dalam konteks yang spesifik. Artinya bahwa ketika komponis mengeluarkan ide, akan dipengaruhi oleh konteks tertentu, seperti yang telah disebutkan di atas, bisa dilihat dari tujuannya, para pendengarnya, tempatnya atau waktunya
Remaja dan musik sudah sangat dekat sekali, remaja sekarang mengaku bahwa musik dapat membuat jiwa mereka tenang. Berbagai aliran musik mulai dari musik klasik, gospel, jazz, blues, funk, rock, pop, ska, reggae, dub hingga hip-hop rap dan rapcore sudah melekat di telinga remaja sekarang. Alunan instrument jenis musik yang beragam tersebut dapat membuat remaja lebih bersemangat. (wikipedia.org)
Kenyataan lain menunjukkan, bahwa sebagian remaja mengatakan bahwa hidup tanpa musik sangat hampa. Banyak dari mereka yang menggunakan musik sebagai alat penenang pikiran, penyalur inspirasi dan tempat untuk mengekspresikan sesuatu.