Seperti dilansir dari SlashGear, Microsoft berusaha untuk menggenjot jumlah visa yang tersedia bagi pekerja asing yang memiliki keahlian teknologi untuk mengisi posisi yang kosong.
Microsoft juga menginginkan pemerintah Amerika Serikat berinvestasi jutaan dolar di program pendanaan federal untuk pendidikan. Hal ini diperlukan guna mencetak lebih banyak pekerja Amerika yang mumpuni.
General Counsel & Executive Vice President Microsoft, Brad Smith berujar bahwa kurangnya pelamar yang memenuhi kualifikasi pekerjaan sudah mendekati tahap krisis.
Menurut Smith, Microsoft telah membuka lowongan pekerjaan sebanyak 3.400 untuk peneliti, pengembang dan teknisi. Smith mengaku sulit mendapatkan orang untuk posisi itu dan ia khawatir pihaknya harus ‘berburu’ ke luar negeri.
Untuk mengatasi masalah ini, Microsoft menginginkan Kongres meloloskan perundang-undangan yang memungkinkan ratusan juta dolar disuntikkan guna memperbaiki pendidikan di Amerika Serikat dalam hal sains, teknologi, engineering dan matematika.