Psikolog Dr Rose Mini AP, MPsi menjelaskan banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami bad mood. Selain kondisi hormonal, termasuk PMS pada perempuan, bad mood juga bisa muncul karena dipicu faktor eksternal. Kemacetan lalu lintas, pekerjaan menumpuk, konflik dengan keluarga, apa pun itu di luar dirinya dapat memunculkan bad mood. Jadi, sebenarnya setiap orang akan mengalami bad mood, juga good mood setiap harinya.
“Seseorang akan keletihan jika lebih sering mengalami bad mood dibandingkan good mood setiap harinya. Cara paling ampuh untuk mengusir bad mood adalah dengan berpikir positif dan selalu meyakini di setiap situasi yang dialami pasti ada nilai positifnya,” jelasnya di sela peluncuran kampanye Mizone City Project, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Apa tandanya bad mood menguasai diri Anda? Jika Anda merasa suasana hati tak menentu, namun tak bisa menjelaskan apa penyebabnya atau tidak tahu mengapa Anda merasa uring-uringan terus menerus, ini salah satu tandanya. Atau, ketika orangtua selalu memarahi anak termasuk dengan berteriak, setiap kali anak-anak melakukan sesuatu hal yang menurut Anda salah, atau anak melakukan kesalahan kecil namun direspons berlebihan.
Jika Anda menemukan situasi seperti ini, segera kendalikan diri. Temukan kembali suasana hati positif yang berhasil didominasi bad mood. Tugas Anda adalah mengelola bad mood dan good mood ini setiap harinya, memastikan good mood selalu lebih besar porsinya.
Berpikir positif dan time out
Dr Rose Mini menyebutkan sejumlah cara mengatasi bad mood. Berpikir positif menjadi kunci utamanya. Kekuatan pikiran inilah yang dapat menyelamatkan Anda dari serangan bad mood. Sambil berusaha berpikir positif di setiap situasi buruk yang Anda alami, menyepilah. “Berikan time out untuk diri sendiri,” sarannya.
Lakukan kegiatan apa pun yang Anda sukai, berbasis hobi, untuk menghilangkan pikiran negatif atau suasana hati buruk tadi. Sekadar membaca dua lembar halaman buku favorit Anda bisa jadi pilihannya. Mendengarkan musik kesukaan, apapun caranya, pilih aktivitas sesuai hobi untuk mengalihkan bahkan menghilangkan bad mood sebagai bentuk katarsis.
Namun sebaiknya, jangan katarsis dengan cara menuliskan uneg-uneg melalui media sosial, seperti Twitter, Facebook, juga melalui fasilitas messenger. Bahkan menurut Dr Rose Mini, menulis catatan harian juga tidak cukup efektif untuk mengatasi bad mood. “Mungkin cara-cara ini bikin lega kalau direspons positif. Tapi jika bad mood justru semakin menumpuk karena responsnya negatif, hal ini tidak memberikan solusi,” jelasnya.
Kendalikan pikiran, lakukan aktivitas positif, termasuk mengkomunikasikannya dengan orang lain yang dipercaya dan mampu memberikan solusi, lebih efektif mengusir bad mood ketimbang hanya sekadar mengungkapkannya untuk mencari perhatian semata.