Sejumlah rekomendasi medis menyebutkan, tidur selama 7 jam adalah waktu yang optimal. Lebih atau kurang dari itu dapat menyebabkan gangguan pada memori. Demikian analisa terbaru oleh Elizabeth Devore, ScD, dari Brigham and Women’s Hospital, Boston.
Dalam studi menemukan, wanita yang tidur 5 jam atau kurang dalam sehari memiliki skor tes memori yang rendah ketimbang wanita yang tidur selama 7 jam. Sedangkan wanita yang tidur selama 9 jam atau lebih permalam, juga memiliki skor ingatan yang lebih rendah dari yang tidur 7 jam perhari.
Ini menunjukkan hubungan antara porsi tidur dan memori dan kualitas ingatan saat paruh baya dan usia lanjut.
Studi yang dilakukan oleh pusat pengendalian penyakit Amerika (CDC) terhadap 40 juta pekerja dengan tidur kurang dari 6 jam per malam juga menunjukkan hal yang sama. Atas dua temuan ini, para ilmuwan menyarankan tidur selama 7 jam untuk menekan risiko gangguan memori, penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Yang menarik, beberapa wanita yang disurvai dengan pola tidur sekitar 2 jam perhari, ketika paruh baya didapati mengalami gangguan memori. Dean M. Hartley, PhD, direktur ilmu pengetahuan dari the Alzheimer’s Association, kemudian menggaris bawahi penyebab dan efek dari kurang tidur ini, terutama bagi para penyandang Alzheimer.
Beberapa tips kemudian disimpulkan:
– Biasakan memiliki jadwal tidur dan bangun pagi termasuk pada akhir pekan,
– Ciptakan rutinitas tidur secara reguler dan santai misal dengan mandi air hangat, membaca buku atau mendengarkan musik lembut sebelum tidur,
– Tidur dengan tempat tidur dan bantal yang nyaman,
– Hindari kafein, coklat dan nikotine yang terlalu dekat dengan waktu tidur.
Sumber: kompas.com