Berdasarkan data kepolisian, sekitar 55 persen atau 1.018 kasus kecelakaan yang terjadi pada mudik tahun lalu disebabkan pengemudi/ pengendara mengantuk. “Menyetir dengan kondisi ngantuk sama bahayanya ketika mabuk yang berdampak hilangnya kewaspadaan serta kemampuan berkendara. Efeknya bisa membahayakan orang-orang di sekitarnya dan pengguna jalan lain,”
Munculnya kantuk karena kondisi badan letih akibat kurang tidur. Kopi ataupun suplemen penambah stamina bukan solusi yang tepat karena sifatnya hanya menunda kantuk namun tidak mengurangi atau menghilangkan kelelahan otak.
Tanda-tanda
Biasanya dimulai dengan menguap berulang kali yang disertai mata berair. Kepala kerap ditempelkan pada sandaran dan arah mobil sudah mulai tidak lurus (oleng). Namun, terkadang pengemudi sering mengabaikan kendala-kendala tersebut. “Jika didiamkan terus menerus sangat mungkin kerja otak sempat berhenti kendati mata masih melek, seperti layaknya orang melamun. Ini sangat bahaya!” Untuk menghindari situasi tersebut penumpang di sebelah harus pro-aktif mengingatkan dan membuat tetap terjaga.
Biasanya dimulai dengan menguap berulang kali yang disertai mata berair. Kepala kerap ditempelkan pada sandaran dan arah mobil sudah mulai tidak lurus (oleng). Namun, terkadang pengemudi sering mengabaikan kendala-kendala tersebut. “Jika didiamkan terus menerus sangat mungkin kerja otak sempat berhenti kendati mata masih melek, seperti layaknya orang melamun. Ini sangat bahaya!” Untuk menghindari situasi tersebut penumpang di sebelah harus pro-aktif mengingatkan dan membuat tetap terjaga.
Antisipasi
Langkah preventif untuk menanggulangi gejala tersebut adalah mempersiapkan diri dengan istirahat yang cukup. Tidur minimal 6 jam sebelum melakukan perjalanan. Untuk remaja di bawah 30 tahun, lama tidur yang ideal 8,5 hingga 9 jam. Sedangkan untuk di atas 30 tahun bisa 7 sampai 8 jam.
Langkah preventif untuk menanggulangi gejala tersebut adalah mempersiapkan diri dengan istirahat yang cukup. Tidur minimal 6 jam sebelum melakukan perjalanan. Untuk remaja di bawah 30 tahun, lama tidur yang ideal 8,5 hingga 9 jam. Sedangkan untuk di atas 30 tahun bisa 7 sampai 8 jam.
“Namun ketika rasa kantuk menjelang, obat paling mujarab dan cuma satu-satunya adalah tidur,” Jadi, saat mengantuk, sebaiknya meminggirkan kendaraan ke tempat aman, teguklah minuman hangat lalu rehat sejenak. Setelah terbangun lakukan olahraga ringan guna merenggangkan otot-otot kaku saat mengemudi.
Tak kalah penting adalah melakukan perjalanan sesuai jam biologis. “Jadi kalau memang terbiasa terjaga di waktu malam dan tidur di pagi hari maka boleh melakukan perjalanan di malam hari karena sesuai dengan jam biologisnya. Dan beristirahatlah setelah berkendara selama 3 jam nonstop.”
Sumber: kompas.com