Para psikolog yang dipimpin Christina Rudin-Brown menyimpulkannya setelah mengamati 21 pengendara dengan rentang usia 18-55 tahun. Dalam berbagai percobaan, peneliti mencoba mengamati respons partisipan–dengan kondisi sambil bernyanyi–atas berbagai situasi di jalan raya. Walhasil, respons partisipan lebih lambat menghadapi situasi-situasi berbahaya di jalan daripada saat mereka berkonsentrasi dengan kemudi kendaraan. “Sama seperti menggunakan telepon seluler, aktivitas sampingan itu mengganggu pengendara,” ujar Rudin-Brown.
Namun, peneliti pun menemukan bahwa mendengarkan musik saat berkendara dapat meningkatkan fokus berkendara ketimbang kondisi senyap. Satu hal yang pasti, lanjut Rudin-Brown, pengemudi harus tetap menjaga mata mereka dan pikiran pada jalan.