1. Memahami kebutuhan versus keinginan
Perbedaan antara kebutuhan dan keinginan memang tipis, butuh kejelian dan kedisplinan diri membedakannya. Jika salah memilih, Anda akan terjebak dalam masalah finansial yang semrawut. Kebutuhan adalah segala hal yang harus Anda miliki. Misalnya, Anda harus makan, minum, istirahat. Sedangkan keinginan adalah hal yang ingin Anda miliki atau dapatkan, seperti makan di restoran tertentu, perawatan spa, atau mengenakan busana bermerek.
Untuk bisa membedakan kedua hal ini, buat prioritas mana yang masuk dalam daftar kebutuhan dan keinginan. Lalu, berani katakan “tidak” pada keinginan. Selanjutnya, fokuslah pada fungsi, bukan gengsi. Dengan begitu, saat Anda memang membutuhkan barang elektronik untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, pilih yang fungsional bukan karena gengsi jika tak ikut tren terkini. Berikutnya, menyadari dan menghindari pengaruh negatif teman dan lingkungan. Anda harus membatasi diri, tidak berarti karena teman memiliki sesuatu Anda juga harus memiliki hal yang sama.
2. Mulai mengelola anggaran rutin
Jika ingin memiliki kemandirian finansial, segera lakukan pengelolaan anggaran rutin. Dengan begitu fondasi finansial yang baik bisa segera Anda bangun. Caranya, identifikasi sumber penghasilan Anda. Pisahkan gaji bulanan, bonus, uang saku, atau pekerjaan sampingan. Pilah dan pilih penghasilan reguler dan yang sifatnya tambahan. Cara ini bisa membantu Anda mengatur dasar dari sumber pendapatan.
Kemudian, perhatikan pengeluaran Anda. Idealnya, penghasilan harus lebih besar dari pengeluaran. Jika masih menemukan masalah keuangan, segera kenali sebab masalahnya, dan cari solusinya, jangan menunda.
3. Mulai menabung!
Jika tahap satu dan dua sudah mulai dijalankan, tak sulit memulai kebiasaan menabung. Saat keuangan terkelola dengan baik dan Anda bisa menghindari godaan, menabung menjadi kebiasaan yang mengikutinya. Kebiasaan menabung akan membantu Anda merencanakan finansial ke depan, dan membuat Anda mampu menanjak ke tahapan berikutnya dari kemandirian finansial.