ADA pepatah mata adalah jendela jiwa. Kebenaran kata-kata itu pun telah dibuktikan dalam penelitian ilmiah. Berdasarkan studi, mata diketahui bisa digunakan untuk diagnosis dini gangguan otak yang menimbulkan autisme, skizofrenia, atau hiperaktif. Bahkan diagnosis gangguan pada otak melalui mata disebut lebih akurat jika dibandingkan dengan lewat pertanyaan atau diagnosis medis lain.
Cara mendiagnosisnya, seorang tenaga kesehatan melihat melalui pandangan mata pasien terhadap suatu benda atau tampilan. Menurut peneliti Universitas California Karen Pierce, arah pandangan mata merupakan cara yang terbaik untuk mengetahui tingkat perhatian spontan seseorang. Selain itu, diagnosis melalui mata juga sangat murah karena menggunakan alat sederhana, yakni kamera, laptop, dan perangkat tes.
Psikolog anak dari Boston, Jennifer Wagner, membuktikannya lewat percobaan terhadap bayi berusia 6-12 bulan untuk mendeteksi gejala autisme. Itu lebih dini ketimbang diagnosis umum yang biasanya baru dilakukan pada usia dua tahun.
Sumber: metrotvnews.com