“Kejahatan cyber mulai bergerak secara serius ke arah mobile,” kata Effendy Ibrahim, Norton Internet Safety Advocate & Director, Asia, pada saat memaparkan hasil laporan tahunan Norton Cybercrime Report.
Menurut hasil dari laporan tersebut, diketahui kalau ada 2 dari 3 orang dewasa yang menggunakan perangkat mobile untuk mengakses dunia maya.
Dari 13.000 responden yang telah diwawancarai, ternyata 31 persen dari pengguna perangkat mobile mengaku menerima pesan singkat dari seseorang yang tidak mereka kenal dan meminta mereka untuk mengklik link yang berbahaya.
“Dua pertiga dari responden tidak menggunakan aplikasi keamanan untuk melindungi perangkat mobile mereka,” lanjut Ibrahim. Padahal perangkat mobile saat ini, seperti smartphone, sudah banyak menjadi sasaran para penjahat cyber.
Selain bergerak ke arah mobile, para penjahat cyber masih terus berupaya dalam menyerang situs jejaring sosial.
Lima belas persen responden mengaku bahwa akun situs jejaring sosialnya pernah dibajak oleh seseorang dan berpura-pura menjadi pemilik profil tersebut.
Selain itu, satu dari 10 pengguna jejaring sosial mengatakan bahwa mereka telah menjadi korban scam dan link yang menipu.
Masih berdasarkan laporan Norton, setiap detik 18 orang dewasa telah menjadi korban kejahatan dunia maya yang menghasilkan korban lebih dari satu setengah juta pada tingkat global.
Dalam 12 bulan terakhir, diperkirakan ada 556 juta orang dewasa di seluruh dunia terkena kejahatan dunia maya. Total kerugian rata-rata sebesar 197 dollar AS per korban. Sedangkan, secara keseluruhan, terdapat kerugian sebesar 110 miliar dollar AS per tahun.
Norton Cybercrime Report merupakan laporan tahunan yang meneliti kejahatan yang ada di dunia maya. Tahun ini, terdapat 24 negara yang menjadi responden, meningkat dari jumlah responden tahun lalu sebanyak 20 negara.
Agar terhindar dari masalah di dunia maya, Ibrahim memiliki sebuah tips sederhana, yaitu membuat password e-mail sekompleks mungkin. E-mail merupakan pintu gerbang bagi para penjahat yang mencari informasi pribadi dan perusahaan. Beberapa pengguna menggunakan e-mail untuk menyimpan pekerjaan, foto pribadi, dan laporan bank.
“Lindungi e-mail Anda dengan menggunakan kata sandi yang kompleks dan menggantinya secara bertahap,” tutup Ibrahim.