Sebelum mengajarkan anak berpuasa, yang harus dipahami setiap orangtua adalah tidak ada unsur paksaan.
“Ketika mengajak anak, prinsipnya adalah belajar. Orangtua harus menanamkan kesan positif tentang baiknya puasa sehingga anak tidak membenci puasa,” kata dr.Pimprim Basarah Yanuarso, Sp.A.
Supaya anak gembira berpuasa, sebaiknya lakukan pengkondisian beberapa hari sebelum dimulainya puasa. Misalnya diajarkan nikmatnya berpuasa, melakukan ritual ibadah bersama-sama, dan sebagainya tergantung perkembangan pemahaman anak.
Berapa jam idealnya anak berpuasa? Ini pun sifatnya individual. “Tergantung kematangan emosional anak. Orangtua yang lebih tahu berapa lama seorang anak tahan menderita tidak makan dan minum,” kata Pimprim.
Orangtua juga bisa berdiskusi dengan anak untuk mengetahui kesanggupannya berpuasa berapa jam. “Yang agak sulit jika ada adiknya atau teman-teman di sekitarnya yang tidak berpuasa. Tapi orangtua bisa memotivasi semangat anak,” imbuh dokter spesialis anak dari RSIA.Hermina Bekasi ini.
Dari sisi medis, menurut Pimprim, pada dasarnya anak yang sehat dan cukup gizi boleh berpuasa. “Anak yang menderita penyakit kronis seperti anemia atau status gizinya kurang sebaiknya tidak berpuasa dulu,” tandasnya.
Untuk menjaga asupan kalori anak, pastikan anak melakukan sahur setiap hari. “Puasa selama 14 jam kalau dibekali dengan kalori ekstra tidak akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak,” katanya.
Supaya puasanya lancar, ajak anak melakukan berbagai aktivitas sehingga anak tidak mengingat rasa laparnya. Misalnya dengan membacakan buku cerita, bermain balok, atau kegiatan lain yang disukai anak.
Selamat melatih si kecil berpuasa.