Biasanya, stres terjadi karena diliputi depresi dan kecemasan. Dua hal tersebut biasanya membuat tubuh gemetar dan jantung berdebar. Ada pula yang mengeluhkan mulas, sakit perut, dan sakit kepala. Sehingga, respon fisik itu kerap disebut sebagai sakit.
Bila mengalami hal tersebut, Dokter Surjo Dharmono menyarankan penderita keluhan itu mendatangi dokter, psikolog, atau psikiater. “Dari ketiganya yang akan menentukan apakah seseorang perlu dirujuk ke ahli lainnya. Tentu setelah dilakukan pemeriksaan,” kata Surjo.
Stres lebih sering melanda kalangan lanjut usia atau lansia. Kelompok tersebut paling sering mengalami gangguan psikosomatis karena ekspresi bahasanya dibatasi lingkungan sosial.
“Lansia sering kali dikondisikan tidak boleh terlalu banyak mengeluh oleh lingkungan. Akibatnya jika keluhan-keluhan batin makin menumpuk, maka lansia akan melampiaskannya pada ahlinya, dalam hal ini dokter,” ujarnya.
Sejumlah keluhan fisik yang ditengarai sebagai gejala stres antara lain gemetar, jantung berdebar, kepala melayang, berkeringat, pusing, otot tegang, nyeri perut dan dada, tidak nyaman di lambung, rasa tercekik/sesak napas, mati rasa, kesemutan, mulut kering hingga hot flushes (semburan hawa panas).