Parsel Kurma untuk Hantaran Lebaran

Saat bulan puasa, kurma termasuk kudapan yang paling banyak dicari. Diakui pakar nutrisi Emilia Achmadi, kurma merupakan salah satu jenis buah yang sempurna karena memiliki kandungan serat dan vitamin yang tinggi. Kandungan gulanya juga dinilai baik untuk mengembalikan energi setelah berpuasa.

Kurma juga dinilai berkhasiat membantu menghindarkan beragam penyakit, meningkatkan stamina, dan menahan lapar lebih lama. Tak heran jika sekarang ini, popularitas kurma makin menanjak. Berbagai jenis kurma pun makin mudah ditemukan di Jakarta, mulai jenis khidri, kholas, wanan, sampai jenis kurma yang paling mahal, yaitu agwa atau kurma nabi.

Kepopuleran kurma semakin meningkat karena buah ini ternyata tak hanya bisa ditemukan saat bulan Ramadhan, atau di toko tertentu saja. Kurma sudah dikemas dengan mewah di tempat penjualan khusus atau butik kurma.Kurma tidak hanya dibeli eceran untuk keperluan rumah tangga, tetapi juga dijadikan hantaran Lebaran.

Tania Walla, pemilik butik kurma Bateel di Senayan City, Jakarta, mengakui bahwa kini tren parsel kurma makin marak. Tren ini sebenarnya diciptakan untuk membuat image agar kurma menjadi lebih elegan. “Bukan hanya cokelat yang bisa tampil cantik dan centil dengan warna, rasa, dan kemasan yang menarik, tapi juga kurma. Buah ini bisa kok dikemas apik sehingga bisa menambah nilai jualnya,” tukas Tania kepada Kompas Female.

Kurma bisa dikemas dalam bentuk yang unik, dari kemasan kotak yang elegan, kemasan wadah berpita, sampai bentuk parsel yang mewah.

Untuk gengsi?
Namun, jenis kurma dan kemasan yang dipilih sebagai hantaran Lebaran menentukan berapa harga yang harus dibayar. Bateel sendiri tidak menargetkan minimal harga parsel kurma yang diinginkan. Namun, kisaran harganya mulai dari Rp 650.000 sampai jutaan. “Tetapi Anda juga bisa kreasikan sendiri sesuai budget Anda,” jelasnya.

Berbagai jenis kurma di Bateel mempunyai harga yang bervariasi, mulai Rp 27.500/ons sampai Rp 90.000/ons untuk kurma agwa (nabi). “Harga yang mahal ini disebabkan karena Bateel memiliki perkebunan kurma sendiri di Arab Saudi dan Madinah. Sehingga kurma yang dihasilkan adalah kurma premium dan tanpa pengawet,” bebernya.

Tania berpendapat, tren parsel kurma high-end ini disebabkan karena semakin sadarnya masyarakat akan khasiat kurma. Namun, pakar kuliner Bara Pattirajawane kurang sepakat dengan pendapat ini. Menurutnya, tren ini dipicu oleh faktor tradisi dan gengsi. Sejak jaman dulu, kurma memang jadi bagian dari tradisi Ramadhan, sehingga tidak mungkin dihilangkan.

“Faktor lain penyebab maraknya kurma-kurma high-end ini karena banyak masyarakat Indonesia yang masih mementingkan gengsi. Semakin mahal harga barang hantaran, maka kurma semakin punya nilai lebihnya,” paparnya.

Tania mengungkapkan, cara yang dilakukan untuk menambah nilai jual kurma bukan hanya dari sisi tampilannya saja. Di Bateel, Anda akan menemukan berbagai varian kurma mulai dari kurma segar murni (tanpa isi) dengan kurma isian.

Jika tak ingin kurma yang terlalu manis, Bateel memberikan variasi isian buah-buahan yang bercitarasa agak asam seperti jeruk atau lemon. Ada pula yang isinya kacang almond, pecan, dan karamel. Tak hanya itu, Bateel juga memberikan kreasi lain dari buah kurma seperti cokelat kurma, biskuit, kue kering, sampai selai kurma. Selain menentukan keunikan rasanya, isian ini juga memengaruhi varian harganya.

Sumber: kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *