Pilih dipuji atau memuji?

 ‘Wah, kamu cantik sekali.” “Hmmm enak sekali masakanmu.” Pujian-pujian itu biasa dilontarkan pada wanita. Pujian memang menjadi hal yang penting dalam hubungan antarmanusia. Pujian, apabila dilakukan dengan tulus dan sungguh-sungguh konon memiliki dampak yang luar biasa. Misalnya pujian suami pada isterinya, atau sebaliknya bisa makin merekatkan hubungan cinta keduanya. Pujian orangtua pada anaknya membuat anaknya makin percaya diri dan mengulangi prestasinya. Pujian bos pada anak buahnya bisa membuat anak buahnya makin berprestasi.
Namun, ternyata tidak semua orang nyaman dengan pujian. Bagi orang yang pemalu, dipuji malah membuatnya salah tingkah. Sementara bagi orang yang sensitive, kadangkala menganggap pujian sebagai sebuah sindiran terselubung. Apapun itu, tidak ada salahnya kita melontarkan pujian dengan tulus saat seseorang membuat prestasi atau berbuat baik, karena itu bisa menjadi bukti kepedulian kita. Ingatlah, bahwa pada orang tertentu, sebuah pujian tulus bisa membuatnya menjadi bersemangat dan bahkan mengubah hidupnya.
Kalau Anda lebih sering memuji atau dipuji?
Apa pujian yang pernah Anda lontarkan atau dilontarkan pada Anda?
Sumber: harianjogja.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *