
Dengan berbagai macam keunggulannya, para mahasiswa pun berani mengikutsertakan karya mereka dalam kompetisi internasionalAutonomous Underwater Vehicles (AUV) yang berlangsung pekan ini di Italia. Gareth Griffith yang merupakan pimpinan dari tim robot mengatakan bagian tersulit dari pembangunan robot adalah membuat agar robot mampu bertahan dalam lingkungan yang berbahaya. Selain itu robot juga harus memiliki ketahanan terhadap tekanan di bawah laut dan juga mempunyai bobot yang ringan.
Jika semua berlangsung dengan baik, robot yang dibangun dari bahan daur ulang ini memiliki kemampuan yang sebanding dengan robot pendeteksi pertambangan yang sebenarnya. Selain digunakan untuk mendeteksi lokasi pertambangan, robot ini juga bisa digunakan untuk menginspeksi pengeboran minyak atau hal-hal lainnya.
Sumber: harianjogja.com