Latta, fotografer satwa liar asal Australia, pun berbagi tips. Ia telah ‘berkawan’ dengan singa di Zambia, gajah di Amboseli, dan bermain dengan bayi panda di China.
Latta menerbitkan 12 buku tentang satwa liar. Ia juga mengumpulkan 10 ribu gambar hewan di seluruh dunia. Apa kuncinya:
1. Pelajari subjek Anda
Kedengarannya sederhana, tetapi Anda perlu mengetahui sasaran subjek sebelum mengambil foto. Dengan penelitian dasar, Anda akan memahami perilaku hewan sehingga mampu menghasilkan foto yang lebih baik.
Latta mencontohkan jangan takut mengabadikan singa yang berjalan mendekati jip. Sebab, singa hanya mengidentifikasi ‘bau’ jip, bukan manusia yang duduk di dalamnya.
“Jangan pula mencoba untuk mendapatkan gambar close-up kudanil. Mereka adalah hewan paling berbahaya di Afrika,” tambahnya. Temukanlah di mana binatang hidup, apa dan di mana mereka makan dan minum, bagaimana mereka berburu, serta kapan dan di mana mereka bermigrasi.
2. Identifikasi kotoran hewan
Janganlah jijik, kotoran penting karena bisa memandu Anda untuk menemukan hewan. “Jika kotoran sangat besar, basah, dan beruap, itu berarti seekor gajah besar sedang berada di dekat Anda. Dan, Anda bisa bersiap-siap untuk sebuah foto,” kata Latta.
Menurut Latta, cetakan kuku dan tanda-tanda lainnya dari hewan dapat menunjukkan bahwa hewan tersebut berada di sekitar kita. “Wisatawan harus menyadari hal itu,” catat Latta.
3. Perhatikan suara
Dengarkan apakah Anda mendengar suara mereka. Hewan sering bereaksi dengan suara ketika predator mendekat. Suara menggonggong, pekikan monyet memberikan dan banyak burung merupakan pertanda memberikan panggilan peringatan.
“Suara ini membantu menemukan hewan bila Anda ingin memotret,” kata Latta.
4. Jangan terlalu dekat
Latta menyarankan fotografer untuk menjaga jarak yang baik dari hewan dan menunggu hingga mereka tenang sebelum mendekati. Perlu diingat berbahaya untuk mendekati seorang ibu dan bayi.
Ibu mungkin akan menyerang untuk melindungi anak-anaknya. Jangan gunakan lampu kilat di alam liar. “Satu, Anda akan mengejutkan hewan dan ia akan melarikan diri,” kata Latta. “Dua, ia mungkin menyerang Anda.”
5. Bersabar
Sebuah foto satwa liar yang baik membutuhkan waktu, banyak waktu. Latta mengatakan dia telah menunggu berjam-jam agar hewan berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dalam cahaya yang tepat.
“Aku menunggu tiga minggu sebelum akhirnya melihat harimau pertama saya di alam liar di India,” katanya.
Latta menghabiskan 15 tahun untuk menyelesaikan Lennie Leopard, buku dengan 36 halaman bergambar 46 foto macan tutul. Latta juga menunjukkan bahwa pagi dan sore adalah waktu terbaik untuk mengambil gambar di Afrika karena cahaya. Cahaya keemasan dari matahari terbenam tampak menakjubkan, terutama jika itu tercermin dalam mata hewan.